Saya teringat ucapan Coki Pardede ketika dia berkata bahwa kebahagian akan didapat bagi orang yang berani. Entah, saya setuju dengan perkataanya. Terlebih, saat itu saya sedang berkontemplasi tentang diri sendiri. Merenungi apa yang sedang saya alami, meresahkan apa yang saya kerjakan dan mengingat-ingat lagi apa yang sudah didapat dalam hidup. Agaknya, dalam perenungan itu saya akui, terlalu banyak ketakutan yang membayang-bayangi dalam hidup sebagaimana hantu yang memburu. Berbisik melalui telinga dan menyelinap ke dalam dada. 

Sebetulnya, saya paham dan menyadari bahwa yang perlu saya lakukan adalah berani bertindak. Saya sudah katakan berkali-kali pada diri saya baik dalam diam ataupun dalam teriakan. Namun seperti yang sudah-sudah, diri ini seolah terlalu takut pada dunia yang menyeramkan. Padahal saya juga menyadari bahwa banyak hal-hal baik terjadi pada diri saya ketika saya berani ambil keputusan. 

Tapi setidaknya, satu minggu lalu, saya berani mengambil keputusan untuk berlibur ketika jadwal sedang padat. Ada cukup kebahagiaan yang timbul ketika saya berkumpul kembali bersama teman-teman. Ngobrol dan bercanda-canda seperti ketika di awal umur 20 tahun. Berpetualang. Seolah beban pikiran dan keresahan hilang sejenak. Padahal, saya dan temen saya hanya berkunjung ke Gunung Bundar untuk menumpang istirahat di Warung, berendam di sungai, leyeh-leyeh di hutan pinus dan kembali pulang.

Liburan singkat itu cukup memuaskan dahaga saya yang amat rindu untuk kembali menghabiskan waktu bertualang di hutan. Bercanda-tawa. Bukankah hidup hanya senda gurau belaka. Semoga selanjutnya, saya mempunyai lebih banyak keberanian untuk mengambil cuti kerja.


Sumber Foto : Dokumen Pribadi

0 Comments